Newsroom    20 Juni 2023

Rakom Subayang Potensial Berkembang

Gema, GREEN-Radio Komunitas (Rakom) Lintas Subayang masih potensial untuk berkembang. Demikian dapat disaksikan dan ungkapan masyarakat tempatan termasuk operator Lintas Subayang di Desa Tanjung Belit, Senin, 19 Juni 2023.

Selama ini, Rakom beroperasi dan melayani masyarakat di area Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Ada beberapa desa yang tersebar di empat kenegerian yang ada di sekitar Bukit Rimbang dan Baling terjangkau siarannya. Termasuk juga wilayah-wilayah di Rantau Kampar Kiri yang ada di Kecamatan Kampar Kiri.

Menurut Rius, operator Lintas Subayang, masyarakat masih kerap menanyakan eksistensi Rakom. Lebih-lebih jika jaringan internet tidak baik di seputar desa-desa di hulu Sungai Subayang atau Bio. Mereka ingin tetap mendapatkan informasi dan perkembangan terbaru atas berbagai peristiwa publik dan juga kabar-kabar dari keluarga, karib dan kerabat yang berdomisili di luar Kampar Kiri.

"Mereka masih sering menanyakan jadwal bersiar Rakom. Apalagi, kalau jaringan (internet, red) kurang bagus di desa-desa. Mereka, biasanya, kan, up date melalui media sosial. Nah, kalau tak ada (jaringan internet, red), Rakomlah yang menjadi sandarannya," kata Rius.

Ia menceritakan, publik menyampaikan keinginannya itu melalui saluran-saluran resmi yang disediakan Rakom maupun jalur pribadinya. "Sedang ada atau tidak ada siaran, ada beberapa yang mengontak kami melalui nomor Rakom atau nomor saya. Atau melalui medsos. Mereka tanyakan; 'Bilo siaran lei. Indak (tidak, red) ado informasi kami', ungkap mereka," ujar Rius.

Satu orang yang pernah mengontak Rius atau Lintas Subayang adalah Nasrun. Nasrun merasakan membutuhkan siaran satu di antara tiga rakom yang ada di Riau ini karena memerlukan informasi terkini tentang apa yang terjadi di pusat Kecamatan Kampar Kiri Hulu yakni Gema dan sekitarnya. 

Itu karena Gema dan sekitarnya merupakan area pertemuan bermacam kenegerian di Kampar Kiri Hulu dan juga dengan masyarakat luar. Lebih jauh, Gema menjadi semacam ibukota bisnis pula di wilayah setempat dan dari itu ia menjadi strategis dan banyak kejadian baru di situ atau pembaruan informasi yang sudah ada. Rakom Lintas Subayang mampu melingkupi area di sekitar Gema itu.

"Misalnya kami ingin tahu apakah terjadi kecelakaan terhadap sanak saudara kami atau orang kampung kami yang terjadi di Gema dan sekitarnya. Dari Radio bisa kami dengar informasinya," ujar Nasrun. Apa yang dikatakan Nasrun juga dibenarkan Zul.

Meningkat

Yatul, pemuda lainnya menyatakan bahwa ia masih tetap membutuhkan keberadaan Rakom Lintas Subayang yang berumah di gelombang frekuensi 107,7 FM. Dari layanan ini ia berharap lebih banyak lagi publik luas yang mengenal Gema, Tanjung Belit, Batu Sanggan, Ludai dan lain-lainnya. Itu sangat dibutuhkan bagi aktivitas pariwisata setempat, kerajinan dan souvenir dan macam-macam usaha lainnya.

"Itu yang kami harapkan. Makin luas yang mengenal Rantau Kampar Kiri, kekhalifahan yang ada dan lain sebagainya yang ada di Kecamatan Kampar Kiri Hulu ini. Dari situ, kami juga bisa semakin mengenalkan pariwisata kami dan juga aneka kerajinan atau pangan khas dari wilayah sini untuk dipasarkan seluas-luasnya di dunia luar sana," ungkap Yatul.

Jadi, keberadaan Rakom masih signifikan bagi mereka semua. Mereka juga berharap ada perkembangan terhadap Lintas Subayang. Pertama terkait program yang disajikan, hendaknya lebih variatif lagi dan tidak melulu lagu-lagu. Kedua, jangkauannya jauh diperluas lagi. Jika perlua bisa sampai ke luar Kabupaten Kampar, bahkan luar Provinsi Riau.

Tentang Rakom yang berkurang waktu siarannya beberapa waktu belakangan selain diketahui sebagian besar warga, juga dibenarkan Rius dan tim pendukungnya, di antaranya Hadi. Ada beberapa hal yang terjadi, seperti pemancar yang tidak berfungsi sempurna, sehingga daya pancar menjadi terbatas. Hal lainnya adalah ketersediaan listrik untuk operasional juga tidak terdukung dana, terutama sejak pasokan listrik tenaga suryanya terputus tersebab beberapa alasan teknis. 

Satu hal lagi adalah keberadaan tim pendukung siaran yang sudah tidak solid lagi karena berbagai alasan. Ada beberapa di antaranya yang harus beraktivitas lain dan tak bisa lagi mengikuti jadwal yang ada di Rakom. Ada yang memang sudah tak berada di sekitar Tanjung Belit lagi, atau alasan-alasan lain.

"Namun demikian, setidaknya siaran beroperasi beberapa kali dalam seminggu, dengan materi siar yang seadanya," kata Hadi.

"Siaran itu tetap dapat didengarkan di area yang dekat dengan Tanjung Belit. Bagi yang jauh, mereka tetap menantikan siaran kami ini, utamanya kalau jaringan internet sulit di desa-desa hulu sana," ungkap Rius. (din)
 

Teks foto: Indra Rius mengoperasikan peralatan Radio Komunitas Lintas Subayang di studio mereka, Desa Tanjung Belit, Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar, Senin, 19 Juni 2023. (FOTO: GREEN/Dina)

Maton house blok D nomor 7 Jl Bakti VI, Kelurahan Tengkerang Barat
Phone: 082269559867
Copyright @2024. Green Radio Line